Selasa, 07 Januari 2014

Takbir Rindu di Istanbul : Roller Coaster Kehidupan

Dokumen Pribadi

Judul               : Takbir Rindu di Istanbul
Penulis            : Pujia Achmad
Penerbit          : Puspa Populer, Grup Puspa Swara
Terbit              : Cetakan 1, 2013
ISBN              : 9786028290937
Cover              : Soft Cover
Tebal               : 324 hal.
Harga              : Rp. 55.000,-

Blurb :
Zaida bersiap mengubur harapannya belajar di Belanda ketika  pemuda saleh bernama Ilham datang meminangnya. Namun rencana pernikahannya  kandas hanya karena ia bukan hafizah, muslimah penghafal Al Qur’an. Kegagalan itulah yang kemudian mengantarkannya ke Sekolah Al Qur’an. Sayangnya, ia tidak lulus. Ia pun terpaksa  pergi ke Belanda dengan membawa luka hati.

Di Belanda, Zaida menemukan cinta. Namun kebahagiaan itu kembali goyah oleh kehadiran bos cantik yang jatuh hati pada suaminya, Salman. Bahkan membuat Salman menghilang. Di tengah situasi itu, takdir kembali mempertemukan  Zaida dengan  Ilham di Istanbul, yang  gundah karena istrinya, Hamidah, belum juga hamil.

Akankah dawai asmara masa lalu yang tak sempat berdenting menemukan waktunya? Dapatkah impian Ilham bisa bersatu dengan Zaida menjadi kenyataan ?

Endorsements :

'Recommended Book! Novel ini memiliki pesan moral yang meng-edukasi tanpa menggurui. Kisah cintanya sangat menyentuh. Bagi Anda yang mendambakan kisah novel romantis Islami, novel ini jawabannya' (Oki Setiana Dewi, Aktris Ketika Cinta Bertasbih)

'A must read book! Cinta tidak mengenal batas teritorial. Begitulah kiranya yang digambarkan dalam novel ini. Bila cinta didasari atas ridha-Nya, cinta akan menemukan jalannya yang indah' (Meyda Sefira, Aktris Ketika Cinta Bertasbih)

'Nggak mau melewatkan satu kalimatpun. Rasanya ikut terbawa dalam setiap adegan. Kisah cinta yang sangat nyata. Jodoh itu rahasia Tuhan. Meski tak berjodoh, tetapi jika Tuhan berkehendak, ia tetap bisa berada di dekat kita. Kalau dijadikan film, saya siap jadi pemainnya' (Nina Septiani, The Winner of World Muslimah Beauty 2012).

Resensi :
"Keren ya, endorsementsnya artis semua!" satu pernyataan pertama kali saat menerima novel "Takbir Rindu di Istanbul". Meskipun banyak yang berkata Don't judge book by cover, tapi ya namanya sebuah buku yang pertama kali dilirik yaitu cover. Cover dengan latar belakang masjid, kalau boleh menerka, setelah baca novel ini, mungkin masjid yang berada di cover tersebut merupakan masjid blue mosque, dan langit yang dihiasi oleh aurora, novel ini mengukuhkan dirinya sebagai novel islami.

Novel ini merupakan roller coaster kehidupan Zaida, gadis saleha yang memiliki impian yaitu ingin melanjutkan S2-nya ke Belanda. Namun, namun kemunculan sang Arjuna yaitu Ilham yang melamar Zaida, membuat rencana untuk berangkat Belanda diurungkan Zaida. Pada Bagian 1 di dalam novel ini, berlatar belakang Indonesia, diceritakan Zaida berasal dari Surabaya sedangkan Ilham berasal dari Yogya. Namun, kurang detail ketika meceritakan setting tempat, menceritakan secara umum saja.

Hari minggu yang cerah. Seperti biasa, Zaida menyiram bunga di halaman rumahnya. Bu Minah, tetangga di ujung jalan, terdengar memanggil - manggilnya..... (Halama 7-8)
Meskipun begitu, cinta yang jarak jauh ini (Surabaya - Yogya) dibuktikan dengan adanya surat - menyurat. Isi surat dari Zaida maupun, membuatku nyesss, romantis sekali.

..... Menurut Akhi, bunga manakah yang seharusnya dipetik Whooly? Apakah ia akan memetik melati karena sudah menandai dan mengikatnya dengan risiko dimarahi ibunya ataukah memetik mawar karena paling indah dan sebagai imbalannya ia akan mendapat senyum bahagia di wajah ibunya......... (halaman 32)
Jika setting tempat di Indonesia (Surabaya dan Yogya) belum terasa. Lain halnya setting tempat di Luar Negeri yaitu Belanda. Ternyata si Penulis (Mbak Pujia Achmad) lama tinggal di Belanda, terasa sekali atmosfer Belanda, mulai dari Bahasa sampai seluk - beluk Belanda.

Ia pun bertanya dengan Bahasa Belanda kepada penjual sepeda itu. "Houveel?", ucap Zaida.
"Hondred viff en tweentig Euro," jawab si penjual sepeda.
Seratus dua puluh lima Euro, nominal yang tak sedikit untuk kantong mahasiswa. (halaman 58).
Yang ia tahu, ia harus melewati terowongan di dekat Euromast untuk bisa sampai ke apartemennya.
Terowongan itu berada di dasar Sungai Maas dengan panjang 1,9 km yang terdiri dari tiga jalan bertingkat. Paling bawah untuk pejalan kaki, di atasnya untuk sepeda, dan paling atas untuk mobil. (halaman 60).

Tantangan tersulit yang dihadapinya adalah naik ekskalator dengan membawa sepeda. Jantungnya berdebar kencang begitu melihat ekskalator menuju terowongan yang hampir memiliki kemiringan 45 derajat. Ia hanya berdiri manis di pinggir dan tak berani menaiki ekskalator itu. (halaman 60).

Terdapat ilustrasi tempat - temapt di Belanda yang terdapat di bawah halaman buku.

Ada banyak nama yang muncul di novel ini, meskipun masih ada hubungannya dengan Zaida (teman atau sekedar kenalan). Tetapi setelah dibaca, mungkin si Penulis menghadirkan berbagai nama ingin mengangkat isu - isu agama di novel ini. Seperti permasalah  kumpul kebo dikarenakan perbedaan agama.

Penggambaran tokoh, masih terlalu umum. Zaida diceritakan wanita saleha dan seorang arsitek. Tapi berhubung endorsements ada Mbak Oki Setiana Dewi. Aku malah menganggap Zaida itu Mbak Oki Setiana Dewi. Ya, kalau ada rencana membuat film, Mbak Oki Setiana Dewi pantas memerankan Zaida.

Layaknya Roller Coaster, pembaca akan disuguhkan berbagai konflik dari bagian per bagian, terasa ngos - ngosan, dan membuat aku berkata,"Ini ada saja masalah antara Zaida dengan Ilham". Tetapi ada bagian yang membuat pembaca sedikit santai. Yaitu "Tari saman, Pesona Indonesia Tiada Tara". Di bagian tersebut, kita akan tahu filosofi dari Tari Saman.

Ending cerita membuat terkejut, karena di luar dugaanku. Novel ini berhasil menipu aku. Jadi, bagi pecinta novel islami yang romantis tetapi enggak roman picisan dengan happy ending yang berbeda, novel ini wajib dimiliki.



14 komentar :

  1. nice review .. . .
    salam kenal . . :)

    BalasHapus
  2. kaya cerita film festival dr Iran, yg beberapa waktu lalu aku tonton isi buku'a

    BalasHapus
  3. review keren deh, salam kenal juga

    BalasHapus
  4. terakhir baca novel roman islami ya ayat2 cinta :D
    jd penasaran pgn baca buku ini :)

    BalasHapus
  5. Wah, kudu dibaca ini. mari cari di toko buku online buat order. haha

    Btw, itu penulisan endorsenment kelebihan huruf "n", Mbak. Hehe

    BalasHapus
  6. Suka dengan tampilan blognya. Jadi pengin nyontek. Hihihi...
    Good Luck ya buat lombanya :D

    BalasHapus
  7. Minggu lalu ke tobuk, gak ada buku ini huhu
    InsyaAllah minggu depan mau ke tobuk lain :)

    Nice review mbak sari, btw templatenya ganti ya :D

    BalasHapus
  8. Detil banget resensinya. Lama-lama makin jago ngeresensi nih. Aku jg ikutan nih, mampir yak...

    http://bukudanhidupku.blogspot.com/2014/01/takbir-rindu-di-istanbul-mencari-cinta.html

    BalasHapus
  9. endorsmentnya mantep :D jadi isinya sesuai dengan endors

    BalasHapus

moderasi dulu yaaa