Selasa, 04 Februari 2014

Surat Untuk Stiletto Book

Dear Stiletto yang suka memakai Stiletto merah,

Belum genap satu tahun aku mengenal kamu, dan memberanikan diri untuk menulis surat cinta (anggap saja begitu ya). Biarkan aku menceritakan bagaimana bisa aku mengenal kamu. Karena media sosial twitter yang mempermudah aku untuk mengenalmu. Entah siapa yang dengan sengaja retwit dan akhirnya aku stalking akun twitter. Pada awalnya masih meraba – raba siapa kamu? Kamu berada dimana? Apa saja buku yang kamu terbitkan. Dan ternyata kehadiranmu ternyata membawa warna tersendiri. Ternyata hanya penulis wanita yang bisa menerbitkan buku di tempatmu. Kehadiranmu, memberikan perhatian lebih untuk wanita. Ya, wanita selalu ingin dimengerti.

Sekarang di tahun 2014 merupakan tahun pertama aku membeli buku terbitanmu. Aku memantapkan hati untuk memilih “Geek in High Heels”. Sebuah Chicklit dengan cerita yang dinamis. Nanti, di blog ini yang memang khusus untuk resensi buku yang telah aku baca, tak lupa akan resensi “Geek in High Heels”. Memang, bukan sekali ini membaca chicklit, karena sudah membaca chicklit dari berbagai penerbit lain. Secara desain sampul memang khas wanita yaitu warna yang soft dan feminim. Ternyata chicklit Stiletto lebih ringan dari chicklit dari penerbit lain (dengan jumlah halaman yang sama). Kertas yang dipakai lebih cerah dari chicklit yang sebelumnya aku beli. Namun, alangkah lebih enak dibaca jika tulisan tidak terlalu menjorok ke dalam. Font yang digunakan tampak berbeda, ada kesan feminim, karena sedikit meliuk – liuk (apalah ini istilahnya). Untuk typo hampir tidak ada dan sangat membuat nyaman untuk membaca.

Geek in High Heels (koleksi pirbadi)


Meskipun baru pertama kali membeli buku terbitanmu. Namun, sudah beberapa kali mengikuti kontes menulis, namun gagal. Cerobohnya aku yang mungkin kurang mengenal gaya tulisan buku yang diterbitkan olehmu. Kecewa pastinya ada, namun harus belajar dari kegagalan yang meskipun sudah dua kali gagal, ah itu tidak seberapa, kan belum gagal seratus kali (amit – amit). Harus lebih dan lebih berusaha agar tulisanku menarik hatimu. Lebih sering ya mengadakan lelang nulis untuk kategori tertentu maupun kontes nulis dengan tema apapun. Kalau boleh usul tema gokil sepertinya belum. Misalnya, lomba menulis cerita (novel / cerpen) guruku (bukan) jodohku, 140 hari mencari jodoh dan akhirnya curhat karena belum ketemu jodoh.

Aku percaya jika kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang tak bisa terpisahkan. Karena kurang pedekate denganmu, karena itulah tulisanku belum ada yang gol di hatimu.

Selamat ulang tahun yang ketiga. Semoga terus eksis dan narsis dengan banyaknya buku yang telah engkau terbitkan. Umur tiga tahun yang masih muda, semoga semangatnya (tim) terus membara. Kalau memang harga kertas mahal, tolong kualitas jangan turun. Boleh harga buku naik, tapi ya naiknya jangan terlalu drastis. Maklum, wanita banyak kebutuhan, make up, keperluan sehari – hari dan sebagainya. Tapi chicklit “Geek in High Heels” sudah cukup bagus. Suka kertasnya yang terang, dan kalau dan aroma bukunya, aku suka. Tetap terus menelurkan penulis wanita dan semakin eksis dengan ide – ide yang up to date.

Salam,

Sari Widiarti (seorang perempuan yang masih perlu belajar banyak agar gol di hatimu).
email : kontak[dot]sari[at]gmail[dot]com



1 komentar :

moderasi dulu yaaa