Terpana (koleksi pribadi). |
Judul : Terpana #11Project11Days
Penulis : Aditia Yudis dkk
Penerbit : NulisBuku
Tahun terbit : 2011
Halaman : 152 halaman.
ISBN : -
Resensi :
Ada 34 cerita yang bertema terpana, cerita tersebut tidak hanya berisikan flashfiction, namun ada cerpen, dan puisi. Buku yang memiliki benang merah (kira - kira) yaitu tentang jatuh cinta pandangan pertama. Iya memang di dalam buku ini tidak ada sinopsis buku yang menjelaskan apa isi buku tersebut, dan tidak ada kata pengantar, karena memang tidak tahu apa itu #11Project11Days. Maklum, karena buku ini terbit tahun 2011 dan aku masih "buta" dengan buku terbitan buku indie. Lebih bagus jika ada kata pengantar yang menjelaskan apa itu #11Prject11Days dan apa itu buku "terpana".
Cerita dimulai dengan judul Tepana, sesuai dengan nama bukunya, yang ditulis oleh Aditia Yudis, menceritakan momen saat foto bersama ketika berlibur di Pasir Mukti. Tokoh utamanya hanya aku dan kamu, tidak dijelaskan siapa aku dan kamu. Eh, malah sempat berpikir kalau kalau aku dan kamu itu cowok, jadi terpana sesama cowok gitu. Ah entahlah, tapi diluar pertanyaan siapa itu aku dan kamu, jalan ceritanya manis. Karena si aku jatuh cinta pada pandangan pertama yang ingin berkenalan ketika beramai - ramai ingin foto dikerumunan, tapi si aku malu dan entah bagaimana caranya agar si kamu dapat mengetahui perasaannya.
Biar kugenggam tanganmu lebih dulu, kita masih bisa berkenalan sehabis ini kan? - halaman 2-
Terpana bukan hanya saat jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, bisa juga melalui sebuah foto. Itu yang diceritakan oleh Momo DM, dengan ceritanya yang berjudul "Memendam Rasa".
Aku terlalu asyik dengan dunia baruku. Mencintainya, gadis di halaman terakhir novel yang tengah kubaca. Biografi singkat beserta foto cantiknya; tersenyum padaku. - halaman 95-Berikutnya, cerita dari Yuska Vonita yang berjudul "Falling Leaves". Ceritanya cewek banget, siapa sih cewek yang enggak memimpikan jadian dengan tokoh idolanya? Apalagi idola dari Korea. Ceritanya manis, seperti yang dialami setiap cewek *tunjuk diri sendiri*. Dalam cerita "Falling Leaves" ada sedikit percakapan dengan menggunkan bahasa Korea, tapi masih mudah untuk dipahami meskipun tidak ada catatan kaki.
Kupandang jendela kelas. Angin bertiup dengan kencang. Pupus sudah cinta pada pandangan pertamaku, seperti daun flamboyan yang gugur mencium tanah dengan mesra. - halaman 36 -
Kumpulan cerita ini, manis. Namun bisa campur aduk kalau bacanya. Bercerita dengan sudut pandang yang berbeda.
kyaa, jadi inget lagi "terpana" :D suka banget! apalagi cerita di buku ini :D
BalasHapus